Ingin jualan produk Anda makin laris? Sebaiknya, pahami dulu bagaimana psikologi pelanggan ketika akan membeli sebuah produk menggunakan psikologi marketing.
Apa itu psikologi marketing? Inilah ilmu marketing produk yang setiap pebisnis perlu tahu. Nah, di artikel ini kami akan membahasnya secara lengkap. Mulai dari pengertian hingga trik-trik psikologi marketing yang bisa meningkatkan penjualan.
Yuk simak artikel ini lebih lanjut!
Psikologi marketing adalah ilmu marketing yang mempelajari psikologi pelanggan saat membeli suatu produk. Mulai dari motif emosi hingga kecenderungan psikologis yang jadi dasar keputusannya.
Dengan memahami psikologi marketing, Anda bisa membuat strategi memasarkan produk dengan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bisa dari harga, kemudahan, value dan hal lain yang terkait dengan emosi konsumen.
Pada akhirnya, calon konsumen tentu tidak bisa menolak tawaran produk Anda apabila sesuai dengan kecenderungan psikologi yang mereka miliki.
Itulah salah satu alasan kenapa pemilik bisnis mulai menjalankan psikologi marketing sebagai strategi utama dalam meningkatkan penjualan secara efektif.
Lalu, di mana Anda bisa menerapkan trik psikologi marketing untuk bisnis? Lakukanlah pada berbagai media promosi yang Anda gunakan. Mulai dari media sosial, marketplace, sampai website.
Namun, karena website adalah channel yang paling unggul dari sisi branding, strategi pemasaran online ini paling cocok digunakan pada website seperti berbagai contoh yang kami berikan selanjutnya.
Berikut ini adalah trik psikologi marketing yang bisa Anda coba:
Anda tentu pernah melihat sebuah produk dengan harga Rp14.999, kan?
Anda mungkin akan beranggapan produk itu cukup murah karena tidak sampai Rp15.000. Lalu, Anda pun memutuskan membelinya.
Nah, trik psikologi marketing ini disebut dengan charm price. Dua harga yang sama bisa tampak sangat berbeda dan berhasil menarik minat konsumen. Padahal, selisihnya sebenarnya hanya sedikit.
Trik ini cukup efektif untuk meningkatkan penjualan pada berbagai jenis produk. Mulai dari fisik hingga produk digital. Anda bisa mencobanya dalam kampanye marketing Anda.
Faktanya, produk yang dijual menggunakan charm price memiliki penjualan 24% lebih tinggi dibanding produk dengan harga asli.
Bagi konsumen, diskon selalu menarik. Namun, tawaran diskon dengan membandingkan dengan harga aslinya, tentu akan membuat konsumen semakin kepincut.
Alasannya, pelanggan dapat melihat besarnya manfaat yang didapatkan berkat adanya penurunan harga.
Di dalam ilmu psikologi marketing ada trik bernama Decoy Price, yaitu menyediakan tiga opsi harga supaya pelanggan membeli produk yang lebih mahal.
Trik ini sudah sering ditemui, tapi awalnya banyak dilakukan oleh pemilik bisnis bioskop saat menjual popcorn.
Katakanlah, sebuah popcorn ukuran small dijual seharga 4 dollar dan ukuran large dijual 7 dollar. Dengan opsi harga ini, mayoritas pelanggan mungkin memilih ukuran small karena lebih murah.
Nah, ketika pihak bioskop membuat ukuran medium dengan harga 6,5 dollar, pelanggan akan mulai berpikir untuk membeli ukuran large.
Apa alasannya? Dengan selisih harga hanya 0,5, ukuran large tentu memberi value lebih banyak kepada konsumen,yaitu ukuran lebih besar dibanding medium.
Diskon memang bisa meningkatkan penjualan produk. Namun, apakah Anda harus memberikan diskon ke semua pelanggan? Tidak selalu.
Dalam ilmu online marketing, Anda bisa saja memberikan diskon hanya pada konsumen potensial Anda. Nah, tentunya hal ini memerlukan riset untuk mengetahui pelanggan seperti apa yang paling efektif dengan strategi diskon tersebut.
Sebagai contoh, meskipun penggunanya dari berbagai kalangan dan usia, mayoritas pengguna Spotify adalah pelajar. Inilah yang membuat Spotify mengeluarkan diskon paket premium khusus untuk pelajar.
Dengan harga yang terjangkau, tentu akan lebih menarik konsumen utama mereka untuk dapat melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
Anda pernah kan berniat membeli suatu produk dan mendapati stoknya tersisa hanya dua buah? Lalu tanpa pikir panjang, Anda langsung membelinya karena takut kehabisan.
Nah, kesan langka pada produk adalah salah satu penerapan ilmu psikologi marketing yang bisa Anda gunakan lho.
Selain menampilkan jumlah stok produk yang terbatas, gunakanlah call to action seperti “beli sekarang” atau “hanya berlaku hari ini”. Secara psikologi, hal ini akan memunculkan kesan urgensi untuk segera membeli produk karena takut kehabisan.
Ketika melihat produk baru, Anda mungkin penasaran dan ingin mencobanya, kan? Hal itu juga dialami oleh pelanggan Anda.
Menurut penelitian dari University College London, seseorang merasa mendapatkan hadiah (reward) ketika menemukan hal baru. Ini terjadi pada bentuk informasi maupun hal lain seperti produk yang dibeli.
Nah, fenomena inilah yang bisa menjadi trik psikologi marketing untuk meluncurkan produk baru.
Sebagai contoh, ketika Squarespace memperbaiki salah satu fitur di produk mereka, informasi tersebut ditampilkan di website utama dengan judul New Management. Padahal perubahan yang terjadi mungkin tidak seberapa besar dibanding versi sebelumnya.
Namun, kata “new” yang digunakan bertujuan membentuk persepsi pelanggan untuk segera mendapatkan produk baru tersebut.
Bahkan, Anda juga bisa secara khusus membuat halaman New Arrival pada website Anda untuk merilis semua produk baru secara berkala. Tujuannya, untuk menciptakan persepsi informasi baru yang lebih intens.
Selain produk baru, Anda juga bisa mengeluarkan produk eksklusif seperti yang dilakukan oleh Esqa Cosmetics.
Berbeda dengan trik membuat kesan langka, Esqa memang mengeluarkan produk eyeshadow dengan stok terbatas yang didesain langsung oleh seorang beauty influencer.
Ada daya tarik utama yang dimiliki oleh pendekatan psikologi marketing ini.
Pertama, produk eksklusif tersebut akan menarik pelanggan untuk membelinya karena stok terbatas. Kedua, karena didesain khusus oleh influencer terkenal, produk jadi memiliki value yang lebih tinggi daripada produk lainnya.
Ketika seseorang memberi Anda hadiah, pasti Anda senang dan ingin membalas pemberiannya, kan? Hal ini juga terjadi pada pelanggan Anda ketika mendapatkan produk gratis.
Dalam ilmu psikologi marketing, fenomena di atas disebut dengan reciprocity.
Jenis produk gratis yang diberikan bisa disesuaikan dengan jenis bisnis dan minat konsumen Anda.
Anda pernah membeli produk setelah membaca review baik dari pelanggan lain? Itu adalah efek dari Social Proof, yaitu fenomena psikologis di mana calon pelanggan membeli produk karena pengalaman baik dari pelanggan lainnya.
Review yang baik akan membuat pelanggan baru lebih yakin untuk membeli produk. Faktanya, media sosial atau website yang menampilkan review produk memiliki konversi pembelian 3,5 kali lebih tinggi daripada laman tanpa review lho.
Anda bisa menggunakan Social Proof dengan membuat konten review influencer di media sosial. Bisa juga menampilkan review dari pelanggan yang ditampilkan di website Anda.
Anda tentu lebih suka membeli produk dari penjual yang berpengalaman, kan? Konsumen lain pun demikian. Oleh karena itu, tunjukkanlah pengalaman dan expertise Anda di niche bisnis yang digeluti.
Menggelar event bisa jadi salah satu cara untuk menunjukan expertise bisnis Anda.
Di dalam event tersebut, Anda bisa mengundang pakar untuk membahas solusi dari permasalahan konsumen. Utamanya yang terkait penggunaan produk Anda.
Dengan begitu, konsumen semakin yakin dengan expertise Anda sesuai produk yang dijual dan tak akan ragu untuk membeli produk yang Anda tawarkan.
Untuk lebih menarik audiens, gunakan pesan sosial yang kuat ketika melakukan kampanye produk. Salah satu yang cukup efektif adalah tentang kepedulian lingkungan.
Sebagai contoh, Adidas meluncurkan lini produk dengan bahan daur ulang plastik dengan tema “Sustainable Fashion”.
Upaya psikologi marketing ini dilakukan di tengah keadaan lingkungan yang makin parah sehingga banyak orang yang ingin menjadi ramah lingkungan.
Artinya, jika sebuah bisnis mengkampanyekan produknya ramah lingkungan, tentu akan terlihat istimewa dan menarik makin banyak orang untuk membeli produknya.
Unique Selling Point atau USP adalah modal penting untuk menarik pelanggan. Terutama, pada niche bisnis dengan kompetitor yang cukup banyak.
Alasannya, pelanggan selalu ingin mendapatkan value lebih dari pembelian produk yang mereka lakukan. Eits, tidak selalu dari sisi harga yang lebih murah, lho. USP bisa juga berupa kemudahan pelanggan untuk dapat menggunakan produk dengan baik.
Dengan begitu, pelanggan akan menilai harga produk Anda setara dengan manfaat yang mereka dapatkan. Sehingga mereka tak ragu lagi membeli produk Anda.
Menampilkan alur pemesanan produk di website dengan jelas bisa meningkatkan penjualan. Dalam ilmu psikologi marketing, cara ini disebut Goal Gradient Effect.
Kenapa bisa begitu? Sebab, pelanggan cenderung termotivasi melanjutkan proses pembelian ketika melihat alur pemesanan produk yang jelas dari awal hingga akhir.
Dari contoh di atas, pelanggan bisa tahu bahwa ada lima tahapan pembelian dari memasukkan ke keranjang sampai proses pembayaran dan dinyatakan berhasil.
Diantara berbagai strategi marketing yang ada, psikologi marketing tidak boleh dilewatkan. Jika dilakukan dengan tepat, Anda dapat mempengaruhi pelanggan ketika membeli produk sehingga penjualan Anda bisa meningkat.
Di artikel ini, kami sudah menjelaskan bagaimana menerapkan psikologi marketing untuk produk Anda. Anda bisa menggunakannya pada berbagai channel marketing, terutama website Anda. Misalnya, dengan trik decoy effect atau social proof.
Pun demikian, mengandalkan psikologi marketing saja tentu belum cukup. Untuk itu, Anda perlu melakukan strategi penjualan lain agar makin maksimal.