Pernahkah Anda membayangkan jika dunia digital menyatu dengan dunia nyata? Nah, AR atau Augmented Reality adalah teknologi modern yang mampu mewujudkannya.
Kalau pernah mendengar tentang Pokemon Go, game ponsel yang memungkinkan Anda menjelajahi dunia Pokemon di sekitar saat Anda berjalan-jalan di taman atau tempat umum lainnya, inilah salah satu contoh teknologi AR.
Melalui AR, siapapun dapat berinteraksi dengan karakter virtual di dunia nyata. Namun, AR bukan hanya tentang game, lho. Teknologi ini terus berkembang pesat dan kini telah diterapkan di berbagai bidang.
Penasaran mau tahu apa itu augmented reality (AR) dan konsep dasarnya? Di artikel ini, kami akan menjelaskan lebih dalam tentang pengertian augmented reality. Yuk Mulai!
Augmented reality adalah teknologi yang membawa elemen virtual ke dalam dunia nyata. Dengan AR, Anda dapat melihat objek maya secara langsung di dalam ligkungan dunia nyata.
Dengan menggunakan teknologi seperti kamera, sensor, dan algortima pemrosesan gambar, AR juga memungkinkan Anda berinteraksi dengan objek visual secara real-time.
Kehadiran AR telah membuka peluang baru dalam berbagai industri, serta menjadi landasan terciptanya berbagai inovasi menarik. Di bidang hiburan, AR telah mengubah cara bermain game, menonton film, dan bahkan menghandiri konser musik.
Dalam dunia medis, AR juga bisa berfungsi sebagai alat navigasi bedah yang membantu dokter dalam operasi yang lebih akurat, serta dalam pelatihan medis untuk mempelajari seluk beluk anatomi dan simulasi yang realistis.
Sedangkan dalam dunia bisnis, experiental marketing adalah metode pemasaran yang sering kali memanfaatkan AR untuk menciptakan pengalaman interaktif bagi pelanggan.
Selain itu, AR juga ditetapkan dalam pendidikan, desain produk, perawatan kesehatan, dan industri lainnya.
Nah, setelah memahami apa itu augmented reality, Anda mungkin juga pernah mendengar teknologi Virtual Reality (VR) yang sama populernya di dunia gaming. Tapi, apa perbedaan keduanya? Simak pembahasannya di bawah ini yuk!
Dalam virtual reality (VR), pengguna sepenuhnya tenggelam dalam dunia digital. Disisi lain, AR merupakan teknologi yang menggabungkan elemen virtual dengan dunia nyata dengan lebih sedikit interaksi dibandingkan VR.
Sebagai contoh, VR memungkinkan Anda benar-benar merasakan sensasi berada di luar angkasa. Sedangkan dalam AR, Anda menggunakan perangkat seperti smartphone atau kacamata AR untuk melihat objek virtual seperti karakter animasi dan model 3D.
Selengkapnya, ini dia perbedaan augmented reality dan virtual reality.
Singkatnya, perbedaan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) terletak pada cara pengguna berinteraksi dengan dunia digital. Dengan AR, Anda bisa berinteraksi dengan dunia digital dan virtual, sedangkan pada VR Anda serasa masuk ke dunia lain yang sepenuhnya berbeda dengan dunia tempat Anda berada saat ini.
Semua ini tidak lepas dari teknologi kecerdasan buatan yang kini terus dikembangkan. Mau tahu bagaimana AI memainkan perannya dalam augmented reality? Mari simak penjelasan kami pada bagian selanjutnya!.
Teknologi kecerdasan buatan atau AI adalah sebuah kunci penting dalam augmented reality. AI memungkinkan AR untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif, realistis, dan personal.
Peran utama artificial intelligence pada teknologi AR adalah :
Secara keseluruhan, AI berperan penting dalam meningkatkan kemampuan AR untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan relevan bagi pengguna.
Prinsip dasar cara kerja augmented reality adalah menggabungkan dunia nyata dengan elemen virtual untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan interaktif.
Secara umum, ini dia cara kerja AR :
1. Sensor mengumpulkan data dari lingkungan sekitar melalui perangkat seperti kamera, mikrofon, dan GPS.
2. Data yang dikumpulkan diproses melalui teknologi AI dan computer vision untuk menganalisis informasi dari lingkungan sekitar.
3. Terjadi proses pemetaan posisi menggunakan GPS, accelerometer, dan gyroscope untuk menghitung posisi dan orientasi pengguna di dunia nyata.
4. Objek virtual seperti gambar, video, atau animasi diproyeksikan dan disatukan dengan tampilan dunia nyata ke layar perangkat.
5. Pengguna dapat berinteraksi dengan objek virtual melalui gestur, suara, atau sentuhan.
Dengan cara kerja ini, tekonologi AR yang mampu menghadirkan objek virtual pada sudut pandang pengguna tentunya bisa menjadi inovasi baru dalam berbagai bidang seperti hiburan, pemasaran, pendidikan, medis, dan industri.
Menarik bukan? Kalu ingin menerapkan teknologi ini pada bisnis, khususnya apabila bisnis Anda bergerak di bidang digitalisasi, sebaliknya pelajari dulu kelebihan dan kekurangan AR yang akan kami bahas berikutnya.
Dari pembahasan cara kerja AR di atas, Anda mungkin mulai bisa memahami teknologi ini dari berbagai susut pandang. Kami akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan penggunaan AR.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dalam mengimplementasikan augmented reality.
Berdasarkan popularitas penggunaannya, jenis-jenis augmented reality adalah :
Marker Based Augmented Reality adalah jenis AR yang menggunakan marker atau penanda tertentu untuk memposisikan konten di dunia nyata. Marker ini bisa berupa kode QR, objek khusus, logo, atau pola unik lainnya.
Pokemon Go merupakan salah satu contoh terkenal dari AR jenis ini. Dalam permainan ini, pemain akan melihat dunia nyata dengan karakter pokemon yang muncul saat mereka menemukan marker tertentu.
Markerless Augmented Reality, juga dikenal sebagai SLAM (Simultaneous Localization anda Mapping), tidak memerlukan marker fisik untuk menempatkan objek virtual.
Teknologi ini menggunakan fitur-fitur lingkungan seperti dinding, permukaan, atau pola unik untuk melacak dan menempatkan objek virtual.
Salah satu contoh populer dari AR jenis ini yaitu fitur virtual furniture di aplikasi IKEA. Pengguna dapat memindai ruangan mereka menggunakan kamera ponsel, dan aplikasi akan menempatkan furnitur virtual di lokasi yang tepat di dalam ruangan tersebut.
Projection Based Augmented Reality menggunakan proyeksi cahaya untuk membuat objek virtual tampak di permukaan fisik. Caranya yaitu dengan memberikan cahaya buatan ke permukaan benda yang ingin diproyeksikan.
Contoh penggunaan AR jenis ini adalah display produk di toko. Objek virtual seperti animasi diproyeksikan langsung ke produk fisik itu sendiri untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan informatif kepada pelanggan.
Superimposition Based Augmented Reality memadukan objek virtual dengan objek fisik dalam dunia nyata secara real-time.
Filter aplikasi di media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Snapchat adalah contoh umum Superimposition Based AR. Pengguna dapat menerapkan filter atau efek khusus yang menempel pada wajah mereka saat menggunakan kamera ponsel.
Selain yang telah disebutkan sebelumnya, ini adalah beberapa contoh penerapan augmented reality yang juga populer di kalangan masyarakat :
Dengan penggunaan AR yang semakin luas, perusahaan dapat menciptakan pengalaman baru yang menarik bagi konsumen dan memperkuat citra merek mereka. Tak heran, AR sudah menjadi marketing trends di era modern ini.
Sekarang, Anda sudah memahami pengertian augmented reality, cara kerja, manfaat, hingga beberapa contoh augmented reality.
Dengan menggabungkan dunia nyata dan elemen virtual, AR memberikan pengalaman yang kaya dan interaktif bagi pengguna. Selain itu, AR juga bisa membantu menciptakan inovasi modern bagi berbagai industri.
Nah jika Anda tertarik mengadopsi teknologi ini untuk bisnis Anda, perlu diingat, bahwa performa AR tergantung pada infrastruktur yang Anda gunakan. Salah satunya adalah koneksi internet.
AR memerlukan penggunaan data yang besar dan real time secara terus menerus. Oleh karena itu, internet yang buruk dapat mengakibatkan keterlambatan dan merusak pengalaman pengguna.
Maka dari itu, kami hadir untuk Anda untuk memenuhi kebutuhan internet Anda. Dengan internet unlimited dari Trikamedia, mampu mendukung segala aktivitas yang Anda lakukan. Tunggu apa lagi ? Yuk, pasang sekarang!