Penangkal Petir – Bunyi menggelegar dan kilatan cahaya dari petir sering kali menjadi pertanda awal datangnya hujan. Selain mewaspadai banjir, Kalian juga perlu mewaspadai adanya bahaya sambaran petir. Tahukah kalian jika petir mengandung tegangan listrik yang sangat besar. Jika tidak dikendalikan dengan baik, sambaran petir bisa mengancam nyawa manusia dan merusak lingkungan. Inilah alasan kalian membutuhkan penangkal petir untuk hunian.
Jika dulu penangkal petir sulit didapat karena alasan biaya, kini tidak lagi. Penangkal sudah semakin terjangkau dan pemasangannya pun kian mudah. Kalau kalian berencana memasang alat ini, ketahui dulu konsep penangkal petir, cara kerja penangkal, tipe penangkal, harga penangkal, hingga pemasangan penangkal konvensional.
Yuk, disimak pembahasannya dalam poin-poin berikut!
Penangkal petir adalah perangkat sederhana berupa batang berbentuk tombak dari bahan logam yang runcing dan kabel. Ada 3 bagian komponen utama perangkat ini, yaitu splitzen atau batang penangkal, kawat konduktor, dan grounding atau tempat pembumian.
Rangkaian ini adalah jalur bagi arus listrik dari petir untuk diteruskan langsung ke permukaan bumi. Tak heran jika penangkal petir sering ditemukan pada gedung pencakar langit karena bangunan bertingkat tinggi relatif dekat jaraknya dengan langit sehingga sangat rentan terhadap sambaran petir.
Fungsi utama penangkal petir adalah sebagai media penghantar listrik dari sambaran kilat yang diteruskan ke media lain seperti tanah. Selain itu, penangkal petir juga dapat meredam efek sambaran petir yang membahayakan. Penangkal dapat mencegah terjadinya konslet aliran listrik saat cuaca buruk dan banyak petir.
Fungsi perangkat ini sebenarnya bukan untuk mencegah datangnya petir yang menyambar benda-benda di bawah awan. Alat ini justru menangkap daya tarik-menarik muatan listrik yang berasal dari petir tersebut untuk disalurkan ke dalam tanah.
Pada saat terjadinya petir, dengan muatan listrik negatif di bawah awan sudah cukup banyak, maka muatan listrik positif pada tanah akan segera tertarik ke atas. Muatan listrik naik melalui kabel konduktor ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif tersebut berada cukup dekat di atas atap, daya tarik-menarik antara keduanya semakin kuat. Muatan positif di ujung-ujung penangkal tersebut tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan kedua muatan ini menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, sehingga sambaran petir tidak langsung mengenai bangunan. Namun, sambaran petir masih dapat terjadi melalui kawat jaringan listrik serta merusak alat-alat elektronik pada bangunan yang terhubung ke jaringan listrik tersebut. Hal ini juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Untuk mencegah kerusakan besar akibat jaringan listrik yang tersambar petir, biasanya di dalam bangunan juga dilengkapi dengan surge arrester atau alat penstabil arus listrik.
Saat ingin memasang penangkal petir, tentu kalian harus mengetahui tipenya yang sesuai. Terdapat tiga tipe penangkal petir, yaitu penangkal konvensional dan penangkal elektrostatis. Berikut penjelasannya.
Perangkat sederhana yang lazimnya hanya menunggu datangnya petir untuk menyambar ujung penangkal. Prinsip kerjanya menangkap petir secara pasif. Berbentuk seperti tiang dan membutuhkan kabel konduktor. Karena bersifat pasif, bangunan dengan area yang luas kerap menggunakan beberapa penangkal sekaligus pada puncak atapnya. Bisa dipasang dan diaplikasikan di mana saja.
Lebih ideal untuk bangunan dengan area sempit, seperti rumah tinggal. Alat penangkal petir digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir dan dipasang di bagian atas dan tinggi.
Menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif dalam menangkap petir. Perangkat ini memiliki satu elemen tambahan, yaitu head terminal yang berisi muatan listrik statis pada bagian ujung finial (splitzen). Head dapat menyimpan ion-ion positif dalam jumlah besar yang berasal dari dalam bumi. Ibarat magnet, head ini akan menarik ion-ion negatif yang ada di dalam awan sebelum ion-ion tersebut menghasilkan petir yang dahsyat.
Alat dipasang tinggi untuk melindungi area yang lebih luas dan tidak membutuhkan kabel. Semakin tinggi head terminal dipasang, maka semakin luas jangkauan area yang dapat dilindungi. Bisa dipasang dan diaplikasikan di mana saja. Lebih ideal untuk bangunan dengan area luas, seperti rumah bertingkat, gedung pencakar langit, kawasan industri, dan perkebunan, karena bisa menjangkau radius lebih dari 50-150 m.
Penangkal petir tipe radioaktif ini dilarang berdasarkan kesepakatan internasional terhadap pemakaian zat radioaktif yang dapat menganggu makhluk hidup dan menimbulkan bencana dari zat yang digunakan. Nah, cara kerja penangkal petir ini dengan reaksi netralisasi ion yang menggunakan bahan radio station aktif.
Alat ini menghambat sistem ionisasi dimainkan dengan cara memakai zat radioaktif selayaknya Radiun 226 dan Amersium 241. Hal ini mampu menetralkan muatan listrik awan. Jenis ini tidak disarankan penggunaanya.
Banyak pemilik rumah yang kurang pengetahuan mengenai pentingnya penangkal listrik di rumah. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat berpotensi terkena dampak anomali iklim La Nina setiap tahunnya. Saat keadaan cuaca memburuk petir sering kali menjadi penyebab bencana. Jangan remehkan bahaya tersambar petir yang dapat membahayakan penghuni rumah.
Secara statistik, petir adalah bahaya cuaca yang paling sering dialami. Jika kalian tinggal di rumah yang sangat tinggi, dikelilingi pohon yang lebih tinggi dari rumah kalian yang berjarak kurang dari 10 kaki dari struktur bangunan, atau tinggal di daerah dengan sambaran petir yang tinggi maka amat disarankan untuk memasang penangkal petir. Wilayah padat dengan bangunan pencakar langit tinggi rawan dengan petir yang besar.
Sebelum memutuskan untuk membeli dan memasang penangkal petir, ada baiknya bagi kalian untuk mengenal bagian-bagiannya. Kalian perlu mengetahuinya agar dapat mengecek kelengkapan komponen atau bagiannya saat membeli. Berikut bagian-bagian penting penangkal listrik:
Air terminal atau head berada pada bagian ujung atas. Pada penangkal konvensional, bentuknya menyerupai ujung tombak Sementara itu, pada penangkal elektrostatis, head cenderung lebih besar dan lebar berbentuk menyerupai payung. Fungsi air terminal adalah untuk menjadi sasaran sambaran petir.
Konduktor adalah kabel yang berfungsi untuk mengalirkan tenaga yang tertangkap air terminal menuju grounding.
Grounding adalah bagian penangkal yang berada di dalam tanah. Pembuatan dan penempatan grounding tidak boleh berada terlalu dekat dengan bangunan rumah.
Dibanding tipe elektrostatis, penangkal konvensional tergolong mudah dipasang bahkan bisa dilakukan sendiri. Namun sebelum pemasangan, sebaiknya kalian berkonsultasi dulu dengan penjual alat tersebut serta membaca panduan instalasi yang benar.
Berikut langkah-langkah pemasangannya:
Harga perangkat penangkal petir berikut ongkos pemasangannya bisa sangat bervariasi, tergantung kebutuhan masing-masing. Kalian bisa membeli penangkal petir di toko-toko yang menjual alat-alat listrik atau memesannya melalui penyedia jasa instalasinya.
Untuk membangun sebuah instalasi penangkal petir rumahan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terlebih jika kalian memilih tipe penangkal elektrostatis yang lebih praktis karena tidak memerlukan banyak splitzen dan jaringan kabel konduktor yang dipasang. Paket instalasi penangkal elektrostatis paling murah dijual dengan kisaran harga sekitar 8-9 juta Rupiah untuk cakupan radius hingga 150 meter.
Untuk keperluan skala kecil, kalian bisa membeli dan memasang sendiri penangkal biasa atau konvensional dengan biaya yang lebih murah. Sepaket perangkat penangkal tipe konvensional dijual mulai 2-3 juta Rupiah termasuk biaya pemasangan.