Kamu sedang mencari tahu tentang DBMS?
Jika kamu ingin menjadi seorang developer, programmer, data analyst, atau data engineer mungkin kamu pernah bertemu dengan istilah Database Management System (DBMS).
Masalahnya, banyak orang yang belum memahami apa itu DBMS, jenis, dan fungsinya dalam dunia teknologi.
Maka dari itu, kami membuat artikel ini untuk membantu kamu memahami tentang pengertian DBMS dan segala hal lain yang kamu perlu tahu untuk berkenalan dengan tipe perangkat lunak yang satu ini.
Yuk, langsung kita bahas.
DBMS adalah singkatan dari Database Management System. Sebelum membahas lebih dalam tentang apa itu DBMS, ada baiknya kamu memahami juga apa itu database.
Database atau basis data merupakan sekumpulan informasi yang disimpan dalam sebuah perangkat komputer. Seluruh informasi dalam sebuah database memiliki sebuah struktur agar dapat dikelola dengan menggunakan command atau perintah tertentu.
Database Management System (DBMS) adalah sebuah software yang dirancang khusus untuk menghubungkan database dengan pengguna agar proses pengelolaan data dapat berjalan dengan baik.
Sebuah DBMS pada dasarnya bertugas untuk mengelola data, database engine, dan schema database agar proses manajemen dan pengorganisasian data dapat berjalan dengan lancar.
Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah perantara visual yang dapat membantu pengguna untuk membaca, memperbarui, mengorganisir, dan menghapus data yang tersimpan di dalam database dengan lebih mudah.
Untuk berkomunikasi dengan sebuah DBMS, user perlu menggunakan bahasa komputer tertentu sesuai dengan sistem yang digunakan.
Terdapat dua jenis bahasa komputer yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan DBMS:
Salahs satu bahasa pemrograman yang paling umum oleh sebuah sistem pengelolaan basis data adalah Structured Query Language (SQL).
DBMS memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Sebuah database memiliki cakupan informasi yang sangat besar yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau tabel. DBMS membantu mendefinisikan di mana sebuah informasi terletak beserta kaitannya dengan informasi di tabel atau dokumen lain.
Salah satu fungsi mendasar DBMS adalah untuk menyimpan, memperbarui, atau menghapus data dengan lebih mudah. Hal ini dapat terjadi karena adanya interface visual yang dapat membantu user untuk memanipulasi data tanpa perlu mengakses sumber informasinya.
Dalam sebuah DBMS, terdapat beberapa basis data yang dapat diakses oleh banyak user. Maka dari itu, akurasi dan konsistensi data dalam database adalah sesuatu yang mutlak. Sistem pengelolaan basis data membantu memastikan bahwa seluruh data tetap akurat dan tersusun secara konsisten.
DBMS memiliki fitur backup dan recovery data otomatis yang tentunya sangat berguna untuk mencegah hilangnya informasi penting. Para user tidak perlu lagi menjalankan pencadangan berkala karena sudah ditangani oleh sistem.
Selain itu, sistem pengelolaan data juga secara otomatis mengembalikan database ke versi stabil ketika terjadi system crash atau failure untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.
Sistem pengelolaan basis data membantu user dalam memperoleh hasil dari query mereka dengan cepat dan akurat. Dengan kata lain, sistem pengelolaan basis data juga berperan dalam meningkatkan produktivitas pekerja yang berkaitan dengan data.
Sebuah inkonsistensi data terjadi ketika terdapat beberapa versi dari sebuah file di beberapa tempat sekaligus. Salah satu peran penting sistem pengelolaan basis data adalah memastikan data yang tersimpan adalah versi terbaru, sehingga tidak ada kesenjangan versi data di antara seluruh user.
Keamanan data merupakan harga mati dalam sebuah basis data, sehingga pengaturan otorisasi user merupakan hal yang sangat penting. Sistem pengelolaan basis data dapat memfasilitasi hal tersebut dengan adanya fitur otorisasi akses menggunakan username dan password.
Sistem pengelolaan basis data terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah beberapa di antaranya:
Hierarchical database atau basis data bentuk hirarki merupakan jenis sistem pengelolaan basis data dengan struktur hubungan parent – children (induk- anak). Dalam sistem pengelolaan jenis herarchical, data juga memiliki informasi mengenai hubungan ibu/anak di dalam grup mereka.
Jika divisualisasikan, sistem pengelolaan hierarchical akan berbentuk seperti berikut:
Contoh hierarchical database antara lain:
Network database atau basis data jaringan menggunakan sebuah struktur jaringan untuk membentuk hubungan/relationship antar entitas di dalamnya.
Secara teknis, network database merupakan bentuk turunan dari hierarchical database. Namun jika dalam bentuk hirarki sebuah entitas hanya dapat memiliki hubungan induk/anak dengan satu entitas lain, dalam network database sebuah entitas dapat memiliki hubungan induk/anak dengan lebih dari satu entitas lain.
Contoh network database antara lain:
Dalam sebuah relational DBMS (RDBMS), hubungan antar data bersifat relasional serta data disimpan dalam tabel yang berisi kolom dan baris. Kolom berisi attribute, sedangkan baris berisi record atau data.
Untuk mengoperasikan RDBMS seperti menambah, mengurangi, menghapus, dan memanipulasi data, user perlu menggunakan Structured Query Language (SQL).
Contoh RDBMS antara lain:
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen basis data.
Bagaimana? Cukup sederhana bukan penjelasan tentang Database Management System di atas?
Jika kamu sedang belajar untuk menjadi programmer atau developer, maka ada baiknya kamu memahami apa itu DBMS, fungsi, serta jenis-jenisnya. Jadi, kamu telah memiliki pengetahuan yang berguna jika suatu saat kamu sudah menemukan cabang profesi yang tepat.