Anda sudah membuat konten yang berkualitas. Langkah selanjutnya adalah memastikan agar para calon pengunjung tertarik mengkliknya. Selain mengandalkan judul yang menarik, Anda juga perlu menulis meta description.
Meta description berfungsi untuk mendeskripsikan konten Anda secara singkat. Sehingga, calon pengunjung tahu apa yang ditawarkan kontennya dan tertarik untuk mengkliknya.
Akan tetapi, di luar sana sudah banyak konten yang menggunakan meta description. Mungkin termasuk kompetitor Anda juga. Jadi, bagaimana sih cara membuat deskripsi yang lebih menarik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu menyimak artikel ini sampai akhir. Karena kami akan menjelaskan secara lengkap apa itu meta description, manfaatnya, contohnya, hingga cara membuatnya!
Meta description adalah sebuah deskripsi singkat tentang konten Anda. Deskripsi ini munculnya di halaman hasil pencarian, tepatnya di bawah judul konten.
Bentuk aslinya adalah kode HTML. Seperti ini inilah kodenya:
<head>
<meta name="description" content="Isi meta description.">
</head>
Tapi, Anda tidak perlu berkutat dengan kode kok untuk bisa menggunakannya. Justru cara membuatnya sangat mudah. Nanti kami akan menjelaskannya di bawah.
Di beberapa kasus, Anda akan menemukan meta description yang isinya tidak lengkap. Contohnya seperti ini:
Hal ini wajar. Karena panjang ideal deskripsinya adalah 150-160 karakter dan tidak lebih dari 960 pixels. Lebih dari itu, deskripsinya akan terpotong.
Dengan kata lain, deskripsinya haruslah singkat namun tetap informatif.
Selain untuk menambah jumlah traffic, meta description juga berfungsi untuk optimasi SEO on page. Ini adalah praktik untuk menaikkan peringkat konten di hasil pencarian. Caranya dengan mengoptimasi faktor-faktor yang ada di dalam konten.
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu meta description. Tapi kenapa Anda harus membuatnya? Apa saja sih manfaat yang bisa didapat? Di bagian ini, Anda akan menemukan jawabannya.
Saat mencari topik di mesin pencari, hal pertama yang akan Anda baca tentu adalah judul kontennya. Iya, kan?
Tapi mengandalkan judul saja tidak cukup lho. Terkadang pembaca juga perlu tahu apa yang ditawarkan oleh setiap konten.
Jika deskripsi kontennya menarik, mereka akan terdorong untuk klik kontennya. Inilah mengapa meta description dapat mempengaruhi click-through rate, yaitu jumlah orang yang mengklik konten.
Contohnya, jika Anda ingin tahu cara membuat soto, tentu Anda akan mencari konten yang menjelaskan resepnya, kan? Bahkan mungkin dengan berbagai variasi! Tentu, deskripsi di bawah dapat menarik Anda untuk mengkliknya:
Sedikit catatan. Meta description memang tak berpengaruh secara langsung terhadap SEO (Search Engine Optimization). Tapi jumlah klik (click-through rate) adalah salah satu faktor penting untuk menaikkan peringkat konten Anda di mesin pencari.
Di dalam meta description, Anda akan melihat beberapa kata yang dicetak tebal (bold). Kata-kata tersebut adalah keyword yang dicari oleh calon pengunjung.
Contohnya, misalkan Anda sedang mencari cara membuat website. Lalu Anda melihat ini di hasil pencarian:
Seperti yang Anda lihat, deskripsinya menunjukkan bahwa isi kontennya membahas topik yang sedang Anda cari. Karena ada kalimat cara membuat website di dalamnya.
Dengan demikian, hal ini juga perlu Anda perhatikan juga ketika membuat meta description. Pastikan deskripsinya sesuai dengan apa yang pembaca cari.
Saat ini mungkin Anda berpikir bahwa meta description hanya berguna untuk postingan blog saja. Tapi, sebenarnya manfaatnya lebih dari itu.
Deskripsinya juga bisa muncul di platform media sosial. Contohnya, berikut adalah tampilan meta description di Facebook:
Deskripsinya akan muncul saat pengguna membagikan konten. Atau – seperti pada contoh di atas – deskripsinya juga bisa muncul pada konten iklan.
Dengan kata lain, meta description tidak hanya membantu Anda mengejar jumlah klik di mesin pencari. Tapi juga di media sosial.
Meta description memang berfungsi untuk menarik pengunjung. Tapi apa berarti semua deskripsi mampu untuk melakukannya? Sayangnya, tidak semudah itu.
Di bawah, kami akan tunjukkan beberapa karakteristik meta description yang efektif untuk menambah jumlah traffic beserta contohnya. Yuk cek satu-persatu!
Di awal artikel, Anda sudah mempelajari bahwa panjang ideal dari deskripsinya adalah 155-160 karakter. Lebih dari itu, isinya akan terpotong seperti ini:
Pesan yang disampaikan jadi kurang jelas. Lain halnya jika panjang deskripsinya ideal. Pembaca bisa tahu nilai apa yang akan mereka dapat jika membaca konten tersebut:
Lalu, bagaimana cara untuk mengecek apakah panjang deskripsinya sudah ideal?
Cara paling mudah adalah dengan menggunakan Google SERP Simulator milik Mangools. Alat ini dapat memperkirakan tampilan konten Anda saat muncul di hasil pencarian. Berikut adalah contohnya:
Jika Anda ingin deskripsinya lebih singkat dan mudah dimengerti, gunakan kalimat aktif. Contohnya bisa Anda lihat pada meta description di bawah:
Seperti yang Anda lihat, kalimat aktif menjelaskan pesannya secara lebih singkat dan to-the-point.
Sebagai perbandingan, mari lihat konten yang menggunakan kalimat pasif di deskripsinya:
Kalimat pasif cenderung membuat subjek kalimatnya kurang jelas. Sehingga pembaca harus membaca lebih dari satu kali untuk bisa memahaminya. Selain itu, pesannya jadi tidak tersampaikan secara lengkap karena karakter yang digunakan lebih banyak.
Intinya, saat membuat kalimat aktif, ingatlah rumus SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan). Pastikan kalimatnya disusun secara efisien dan tidak bertele-tele.
Apakah konten Anda punya keunikan tertentu? Atau mungkin konten Anda menawarkan nilai yang tidak dimiliki konten lain? Jika iya, beritahu calon pengunjung Anda.
Tips ini tidak hanya berguna untuk mempromosikan konten saja. Anda pun bisa menggunakannya untuk mempromosikan halaman produk!
Contohnya, meta description berikut ini berpotensi mempengaruhi keputusan pembelian. Khususnya bagi pengunjung yang sedang ingin membeli laptop:
Walaupun menyebut fitur dan keunikan konten Anda itu penting, tetap utamakan sudut pandang pembaca. Seunik apapun konten Anda, pembaca tidak akan tertarik jika mereka tidak tahu apa manfaatnya untuk mereka.
Keyword adalah salah satu bagian penting pada meta description. Karena, keyword dapat membantu konten Anda menjadi lebih relevan dengan apa yang sedang dicari.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, meta description menampilkan keyword yang sedang dicari dalam bentuk cetak tebal. Ini mempermudah calon pengunjung untuk menemukan konten yang mereka butuhkan.
Walaupun demikian, keyword yang disisipkan ke dalam deskripsi harus enak untuk dibaca. Hindari keyword stuffing, yaitu penggunaan keyword secara berlebihan.
Berikut adalah contoh penggunaan keyword yang baik di meta description:
Sebelum menentukan keyword, pastikan Anda sudah melakukan riset keyword terlebih dahulu. Ini adalah langkah yang penting untuk mengetahui apakah konten Anda sesuai dengan apa yang pembaca cari. Ingat, fokus utamanya adalah menjawab apa yang pengunjung cari.
Masih ingat dengan tujuan utama meta description? Ya, betul sekali, yaitu untuk menarik pengunjung agar mau mengklik konten Anda. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan call-to-action (CTA).
CTA berfungsi untuk mengajak pengunjung melakukan sesuatu. Mungkin Anda pernah menemukannya dalam bentuk kalimat-kalimat seperti:
Nah, kalimat-kalimat seperti itu bisa Anda manfaatkan juga saat membuat deskripsi. Sehingga, calon pengunjung akan merasa “diundang” untuk membaca konten Anda. Berikut adalah contohnya:
Pada deskripsi tersebut, ada kalimat “Dapatkan berbagai contoh…”. Kalimat ini memberi instruksi yang jelas pada calon pembaca untuk membuka kontennya. Ini juga menjelaskan manfaat yang akan mereka dapat.
Tips ini akan sangat berguna jika Anda menargetkan pembaca atau pengunjung dari wilayah tertentu. Jika Anda sudah familiar dengan local SEO, manfaatnya kurang lebih sama.
Triknya sangat simple, Anda cukup menyisipkan nama wilayah ke deskripsi konten Anda.
Dengan demikian, konten Anda akan mencapai orang-orang yang mencari konten atau produk terkait wilayah tersebut. Berikut adalah salah satu contoh penerapannya:
ayangkan Anda sedang mencari layanan sewa mobil di Yogyakarta. Tentu deskripsi seperti di atas akan membuat Anda tertarik untuk mengklik halamannya, bukan?
Akhirnya sampai pada bagian yang ditunggu-tunggu. Sekarang saatnya membuat meta description untuk konten Anda!
Jika Anda menggunakan WordPress, cara paling mudah adalah dengan memanfaatkan plugin Yoast SEO. Ingin tahu cara menggunakannya? Ikuti langkah-langkah berikut:
Cara lain untuk menulis meta description – tanpa menggunakan plugin – adalah dengan memasukan deskripsinya dalam bentuk kode HTML di <head> section pada halaman konten. Namun, cara ini hanya cocok bagi pengguna yang sudah biasa mengedit file inti WordPress.
Oke, sekarang meta description sudah dipasang. Tapi mengapa deskripsinya belum muncul di hasil pencarian? Tidak usah panik, ini wajar kok.
Moz melakukan penelitian pada lebih dari 70,000 meta description. Dan hasilnya, hanya 55% konten yang meta descriptionnya digunakan oleh Google. Sisanya, Google yang menentukan sendiri deskripsinya.
Nah, ada dua kemungkinan yang menyebabkan Google menentukan meta descriptionnya sendiri:
Sekarang mungkin Anda bertanya-tanya. Apa gunanya membuat meta description jika Google sudah menentukannya sendiri?
Jika Anda membuat meta description sendiri, Anda punya kebebasan lebih untuk membuat deskripsinya lebih menarik. Karena deskripsi dari Google hanya fokus pada menjawab pertanyaan saja, bukan menarik minat pengunjung.
Terlebih lagi, Anda bisa membuat meta descriptionnya lebih menarik dengan cara menampilkan fitur, keyword, hingga CTA. Inilah yang tidak akan didapat jika mengandalkan deskripsi dari Google.
Meta description adalah deskripsi singkat tentang konten Anda. Fungsinya untuk menarik para calon pengunjung di halaman hasil pencarian.
Di artikel ini, Anda telah mempelajari seluk-beluk meta description. Mulai dari pengertiannya, manfaatnya, contohnya, hingga cara membuatnya.
Selain menarik pengunjung, meta description juga berguna untuk optimasi on-page SEO.